Dorong Kemandirian Ekonomi Ponpes dan Peningkatan SDM Berbasis Santri

BANGKA – Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Al-Islam di Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat, Sabtu (22/3/2025).

Kunjungan itu untuk meninjau langsung terkait realisasi dana hibah yang diterima lembaga pendidikan tersebut, sebagaimana tertuang dalam LKPJ Gubenur Babel Tahun Anggaran 2024.

Kunjungan itu diterima langsung oleh oleh Ketua Ponpes Al Islam Kemuja, Amzahri HR dan jajarannya, banyak aspirasi yang diserap oleh Komisi IV.

Anggota DPRD Provinsi Babel dari PKB, Agam Dliya Ul-haq, mendorong Pondok Pesantren ini untuk selalu mandiri apalagi dalam menghadapi tantangan zaman ke depannya.

Baca Juga  Eddy Iskandar Tegaskan BKPSDM Untuk Fair dan Transparan

“Seperti halnya kemandirian ekonomi. Karena ini bukan lagi sekedar pilihan, tapi menjadi kebutuhan di era modern. Pesantren harus mempunyai daya dukung ekonomi agar dapat terus berkembang tanpa tergantung bantuan dari pihak luar,” ungkapnya.

Agam mengambil contoh dari beberapa pesantren yang punya kemandirian ekonomi. Misalnya, Pondok Pesantren Mu’inul Islam di Kecamatan Sungai Kakap dengan unit usaha budi daya melon, anggur, penyulingan minyak wangi, penangkaran ikan arwana.

“Terus pondok pesantren Lirboyo di Kediri yang memiliki Lirboyo Bakery sebagai salah satu unit usaha pesantrennya,” ujarnya.

Baca Juga  Elvi Diana Himbau Warga Desa Mayang Aktif Sampaikan Aspirasi

Lanjut Agam, dengan demikian pesantren dapat lebih fokus pada tugas utamanya yaitu pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat.

“Dengan semakin banyaknya pesantren yang mandiri secara ekonomi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren, memperkuat peran pesantren dalam masyarakat, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional,” tuturnya.

Selain itu Agam juga mengatakan, pemerintah provinsi agar mendukung setiap kegiatan positif santri di pondok pesantren. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia berbasis pendidikan agama.

Baca Juga  Bantuan Bibit Lada Banyak Mati, Gapoktan Tolak Bantuan Pupuk

“Peningkatan SDM berbasis santri ini misalnya dapat dilakukan dengan melalui penguatan kegiatan Kurikuler berbasis keilmuan dengan cara dipraktekkan, studi banding, kunjungan, studi lapangan, study tour, lomba, dan sebagainya,” katanya.

Agam menegaskan, ke depannya para santri harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikannya dan mendorong gerakan-gerakan pengajaran peningkatan sumber daya manusia yang ada di pondok pesantren. (***)