Kemana Pilot Kalau Tidak Ada Jadwal Terbang? Simak Penjelasan Lion Air Grup

TANGERANG – Pilot, seperti profesi lainnya, bekerja sesuai jadwal yang telah diatur dengan ketat. Mereka harus memenuhi kualifikasi jam terbang dalam memastikan keahlian dan kesiapan mereka.

Ketika tidak sedang menjalankan tugas terbang, pilot dapat berada dalam berbagai kegiatan lainnya, seperti libur (day off), menjalani pengecekan kesehatan rutin (medical check-up), berada dalam posisi stand by untuk menggantikan pilot lainnya, atau yang tak kalah pentingnya menjalani pelatihan di simulator.

Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, Pilot Lion Group harus mengikuti pelatihan di simulator secara terjadwal, guna memenuhi kualifikasi jam terbang dan meningkatkan keterampilan.

Pelatihan di simulator memberikan kesempatan bagi pilot berlatih mengemudikan pesawat, berkomunikasi dengan petugas lalu lintas udara dan prosedur yang sulit atau darurat.

“Pelatihan di simulator menjadi aspek krusial dalam persiapan untuk menjadi seorang pilot yang tangguh (“resilent”),”ujar Danang, melalui pesan tertulis diterima suarapos.co.id grup, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga  Sah! Gaji ASN Naik 8 Persen, Pensiunan 12 Persen

Lion Group Training Center (LGTC) merupakan pusat pelatihan terpadu untuk pilot dan kru pesawat Lion Air Group.

LGTC memiliki fasilitas simulator yang terdiri dari 6 unit Boeing 737, 3 unit Airbus 320 dan 2 unit ATR 72. Simulator ini dapat meniru kondisi penerbangan yang nyata, termasuk cuaca, situasi darurat dan kondisi lainnya.

“LGTC telah menjadi pusat pelatihan terkemuka di Asia dengan memiliki jumlah fasilitas simulator terbanyak dan terbesar,”katanya.

Mengapa pelatihan di simulator begitu penting?

Pelatihan di simulator sangat penting untuk menjaga kesiapan dan kecakapan seorang pilot. Simulator memberikan pengalaman yang mendekati situasi dunia nyata dan memungkinkan pilot untuk menghadapi berbagai skenario yang mungkin terjadi di udara.

Ini termasuk mengatasi masalah teknis, menghadapi cuaca ekstrem, dan melatih respons dalam keadaan darurat. Pelatihan di simulator memungkinkan pilot untuk mengasah keterampilan mereka tanpa risiko nyata bagi keselamatan penerbangan.

Tujuan utama dari pelatihan di simulator adalah meningkatkan keahlian teknis, non-teknis dan pemahaman situasional pilot,”

Baca Juga  Komisi III DPRD Bangka Belitung Harapkan Pembangunan Jalan Dipercepat

“Mereka mempraktikkan manuver, prosedur, dan respons yang diperlukan dalam lingkungan yang aman dan terkontrol,”tutur Danang.

“Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan individual pilot, tetapi juga memastikan bahwa mereka siap menghadapi setiap tantangan yang mungkin terjadi dalam penerbangan komersial,”jelasnya.

Berapa lama mengikuti training simulator?

Standar pelatihan di simulator dapat bervariasi tergantung pada jenis pesawat, kemampuan teknis dan non-teknis pilot tersebut dan jenis pelatihan yang dilakukan. Umumnya, pelatihan di simulator untuk seorang pilot bisa mencakup beberapa sesi dengan durasi yang bervariasi.

Jika seorang pilot baru akan terbang menggunakan jenis pesawat tertentu, akan mengikuti program “Type Rating.” Pelatihan ini biasanya melibatkan waktu yang signifikan di simulator, bisa mencapai puluhan jam, tergantung pada standar pelatihan pesawatnya dan kemampuan pilotnya.

Pelatihan Pemeliharaan Keterampilan (Recurrent Training). Pilot yang sudah beroperasi dengan jenis pesawat tertentu wajib mengikuti pelatihan berkala untuk memelihara keterampilan mereka.

Baca Juga  Pansus Kearsipan Telusuri Tata Kelola Arsip di BKPSDM Bangka Tengah

“Pelatihan ini biasanya lebih singkat, dengan waktu di simulator yang lebih pendek, namun cukup untuk memperbarui dan mengasah kembali keterampilan,”terang Danang.

Pelatihan Khusus dan Skenario Darurat, bertujuan memastikan bahwa pilot dapat mengatasi situasi yang jarang terjadi dengan tepat sesuai dengan manual standar operasional prosedur.

Sesi Pengembangan Keterampilan Pribadi (Personal Skill Development). Beberapa karakter pilot memilih melakukan sesi tambahan di simulator untuk pengembangan keterampilan pribadi atau latihan spesifik yang mereka rasa perlu ditingkatkan.

LGTC berlokasi di Lion Village Bandara Mas Tangerang, yang mudah dijangkau dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. LGTC menyediakan fasilitas lain, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, asrama, kantin, dan lainnya.

“Fasilitas simulator beroperasi sejak 2009 dan telah melatih ribuan pilot dan kru pesawat Lion Group serta pilot dari maskapai lainnya,”tutup Danang. (***)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar