PANGKALPINANG – Kepala Subdirektorat Pengawasan Usaha Eksplorasi Mineral pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Andri Budhiman Firmanto, mengatakan PT Timah diminta bisa memproduksi metal rare earth Tahun 2026.
Hal ini dikatakannya mewakili Dirjen Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin pada seminar nasional yang diselenggarakan Babel Resources Institute, bertajuk, “Sustainabalitas Timah Nasional Refleksi Fakta & Harapan”, di Novotel, Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, Senin (13/12/2021), siang.
“Harus (PT Timah-red) naik kelas. Dunia membutuhkan metal rare earth,” kata Andri.
Selain itu, dia meminta PT Timah segera memilih teknologi untuk pemurnian monazid.
Menurut Andri harus ada pendataan potensi mineral ikutan seluruh Indonesia sehingga diketahui berapa sesungguhnya potensi yang bisa diolah.
Andri juga menyebutkan Kementerian ESDM mendorong PT Timah beli monazid.
Selain Andri sebagai pembicara dalam seminar adalah Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Pati Jaya dan Wakil Ketua AETI Reza Ardiansyah. (fh)