Pasien Covid-19 Melonjak, RSUD Depati Hamzah Tambah Tempat Tidur

PANGKALPINANG – Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah Kota Pangkalpinang bertambah. Akibatnya pihak RSUD terpaksa menambah jumlah tempat tidur.

Direktur RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang, dr Muhammad Fauzan kepada suarabangka.com, Kamis (5/8/2021) malam, mengatakan ada 46 pasien Covid-19 yang dirawat.

Dari jumlah tersebut sebanyak 29 pasien berasal dari Pangkalpinang, sedangkan 17 pasien dari luar.

“Sebelum nya TT (tempat tidur-red) kami siapkan 45, akan tetapi karena pasien terus bertambah banyak kami membuka lagi 10 tempat tidur jadi total 55 tt,” katanya lewat pesan WatsApp.

Baca Juga  Jaga Kualitas Kesehatan Karyawan, PT TIMAH Rutin Lakukan Pemeriksaan dan Program Promosi Kesehatan

Saat ini, kata Fauzan, jumlah tempat tidur tersebut masih cukup untuk menampung pasien.

“Hanya saja jika kasus terus meningkat secara signifikan bukan tidak mungkin kami akan membuka ruangan ICU non Covid RSUD menjadi ruangan ICU Covid-19,” ujarnya.

Selain itu, jika kasus Covid-19 masih tinggi maka harus pula ada penambahan penambahan ruangan, ketersediaan APD, Alkes. “Bahkan penambahan tenaga kesehatan,” kata Fauzan.

Fauzan menyambut baik lokasi Isolasi Mandiri Terpadu (Isoter) yang diusulkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama kabupaten/kota.

Baca Juga  Antisipasi Varian Omicron, Gubernur Minta Gencarkan Vaksinasi Massal, Kapolda : Ini Perintah Bapak Presiden, Hilangkan Segala Perbedaan

“Untuk mengurangi BOR RS yang sangat tinggi, selain itu tingkat kesadaran masyarakat yang sangat menurun akhir-akhir ini perlu ditingkatkan, saya mengajak kembali masyarakat untuk wajib taat akan protokol kesehatan,” ujarnya.

Sementata Sekretaris Gugus Tugas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa, kepada suarabangka.com, terkait tingginya angka terkonfirmasi positif Covid-19 di sejumlah daerah akhir-akhir ini seiring dengan masifnya dilaksanakan tes dan tracking oleh kabupaten/kota.

Hal ini sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri agar dilakukan tes minimal 3.500 sehari.

Baca Juga  Tim Pengendalian Inflasi Pangkalpinang Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri

“Sebelumnya hanya 30 persen dari jumlah yang diinstruksikan. Diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Mikron. (fh)

Tinggalkan Balasan