Babel Raih Penghargaan Peduli HAM 

JAKARTA – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerima penghargaan Hak Asasi Manusia (HAM) dari Kementerian Hukum dan HAM RI dilapangan Banteng, Jakarta, Minggu (10/12/2023), malam.

Bangka Belitung dinilai berhasil membina, membangun sebagian besar atau seluruh kabupaten/kota Peduli Hak Asasi Manusia (KKP HAM) tahun 2022.

Penghargaan diserahkan langsung Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly kepada Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal ZA dalam rangkaian Puncak Peringatan Hak Asasi Manusia Sedunia Ke-75 tahun 2023.

Selain Bangka Belitung penghargaan yang sama juga di terima Provinsi Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Penghargaan ini menambah sederet prestasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di penghujung akhir tahun 2023 ini. Kriteria penilaian bagi provinsi tersebut adalah nilai murni KKP HAM tertinggi, mendapatkan penghargaan secara tiga kali berturut-turut.

Baca Juga  Ridwan: Timah Silakan Jalan, Laut Harus Terjaga

Bangka Belitung secara  konsisten melaporkan aksi HAM dengan capaian tahunan minimal 80 pada tahun sebelumnya, serta tidak terdapat dugaan pelanggaran HAM, yang dikomunikasikan atau dilaporkan maupun yang tidak dikomunikasikan atau dilaporkan dan ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten/kota hingga tanggal 17 September 2023.

Menkumham RI Yasonna H. Laoly dalam sambutannya menyampaikan, dalam memperingati hari HAM yang ke-75 dengan tema “Harmoni dalam Keberagaman,” kita merenungkan kekayaan keberagaman Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

“Momentum ini mendorong refleksi mendalam terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia.Dengan fokus pada penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia, pemerintah Republik Indonesia diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 untuk melaksanakan tugas tersebut secara serius” ungkapnya.

Baca Juga  FPRMI Audiensi ke Otorita IKN, Achmad Jaka: Pers Harus Lahirkan

Menurut Yasonna, keberagaman budaya, agama, dan tradisi menjadi kekuatan dinamis yang memperkaya bangsa ini. Perayaan mozaik keberagaman juga menjadi panggilan untuk memerangi diskriminasi, prasangka, intoleransi, dan ketidaksetaraan.

“Melalui upaya dan program yang terus dilaksanakan, kita bersama-sama menciptakan masyarakat di mana setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, agama, atau status sosial ekonomi, dapat berkembang dan berkontribusi” ujarnya.

Partisipasi aktif semua lapisan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan menjadi kunci untuk memastikan keharmonisan dalam keberagaman. Ini merupakan tantangan bersama yang membutuhkan kerja keras dan keterlibatan semua pihak.

Baca Juga  Prabowo Gemoy, Pengamat: Generasi Muda Kagum Pada Kepemimpinan Prabowo

Sebagai refleksi dari mandat Undang-Undang Dasar, Pemerintah Republik Indonesia dihadapkan pada tanggung jawabnya untuk melaksanakan kewajiban di bidang hak asasi manusia dengan sungguh-sungguh.

Melalui langkah-langkah ini, bangsa ini dapat membangun fondasi kuat untuk memastikan hak asasi manusia diberlakukan dan dihormati dalam semua aspek kehidupan bangsa ini.

Peringatan Hari HAM Sedunia Ke-75 pada tahun ini mengambil tema harmoni dalam keberagaman, yang diselenggarakan atas kerjasama antara Kementerian Hukum dan HAM RI dengan Komnas HAM, yang rangkaian kegiatannya telah dimulai sejak bulan Agustus 2023. (Kominfo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *