PANGKALPINANG – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bangka Belitung mencatat dalam kurun waktu empat tahun Bangka Belitung kehilangan 460.000 hektare hutan tropis dari luas daratan 1,6 juta hektare.
“Dari 2016 hingga 2020 Bangka Belitung itu kehilangan hutan tropis hingga 460.000 hektare dari luas daratan kita yang cuma 1,6 juta hektare,”ujar Direktur Eksekutif Walhi Babel, Ahmad Subhan Hafiz, Senin (9/9/2024).
Padahal menurut Hafiz, keberadaan hutan di Bangka Belitung tidak hanya bermanfaat bagi manusia tapi juga beragam ekosistem mahluk hidup.
“Saat ini Kepulauan Bangka Belitung telah banyak kehilangan kebudayaan tapi juga kerusakan lingkungan hingga hilangnya flora dan satwa endemik Bangka Belitung ,”tegasnya.
Hal ini diperparah dengan penetrasi pertambangan timah yang menjalar hingga pesisir laut.
“Jika kita lihat dalam kurun dua tahun saja dari 2016 -2018, Bangka Belitung kehilangan ekosistem terumbu karang 64.000 hektare dan hari ini cuma menyisakan 12.000 hektare ekositem terumbu karang,”jelas Hafiz.
“Artinya, jika tidak diproteksi saat ini kerusakan lingkungan hidup akan terjadi semakin luas. Kalau kita melihat kontek hari ini Bangka Belitung tidak lagi dibebani oleh izin – izin karena daya dukung lingkungan sudah tidak mencukupi,”jelasnya. (wah)