Kapolda Babel Sempat Marah, Aktivitas Tambang Illegal di Kolong Marbuk dan Kenari Semakin Marak

PANGKALPINANG – Maraknya aktifitas penambangan timah illegal di Kolong Kenari, Pungguk dan Marbuk Desa Nibung Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah dalam sebulan ini membuat gerah Polda Bangka Belitung (Babel).

Bahkan Kapolda Babel Irjen Pol Tornagogo Sihombing sempat marah dengan maraknya aktivitas penambangan timah secara Illegal tersebut. Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Babel Kombes Pol Jojo Sutarjo kepada wartawan, Selasa (11/6/2024).

“Pak Kapolda sempat marah tuh, nanti kami cek lagi ke lokasi dan akan dilakukan razia besar-besaran,” tegas Kombes Jojo.

Sebagaimana diketahui tambang timah illegal yang dulunya ex Kobatin dan sekarang diambil alih PT Timah kini dijarah penambang.

Baca Juga  KRI Silea Amankan Kapal Pemasok Gas Elpiji Pulau Bangka, Mayor Deny: Saya Serahkan Ke Lanal Palembang

“Sudah sering kami razia gabungan dari Polres Bangka Tengah, PT Timah dan Pemda setempat bahkan sudah dipasang plang himbauan dilarang menambang. Namanya masyarakat masih tetap saja membandel,”kata Jojo.

Jika masyarakat terus membandel, kata Jojo, pihaknya akan menerjunkan personal gabungan untuk melakukan razia secara besar-besaran.

Informasi dihimpun radarbabel.co jaringan suarabangka.com tambang illegal di lokasi tersebut dikuasai atau dikoordinir oknum Ketua Ormas Bangka Tengah inisial R.

Oknum Ketua R ini disebut – sebut mengkoodinir 100 an ponton di Kolong Kenari. Sedangkan kolektor timah Is mengkoodinir sekitar 60 ponton kolong Marbuk.

“Sehari dua lokasi itu menghasilkan pasir timah sekitar 6-7 ton. Bahkan Kolektor Is menjual hasil timah illegal ke smelter M*P. Bisa dibayangkan sekelas smelter M*P membeli timah diluar IUP, kemana aparat kepolisian kok diam saja,” kata sumber tertutup media ini yang dapat dipercaya.

Baca Juga  13 Personil Polres Bangka Terima Penghargaan

Menurut sumber, oknum Ketua Ormas juga sempat bermain sinetron saat dilakukan pemasangan plang larangan menambang, R juga sempat memasang tapi dia sendiri yang mengkoodinir tambang illegal.

“Oknum Ketua Ormas seperti dia tidak patut dijadikan contoh teladan. Harusnya dia ikut menjaga lingkungan malahan ikut memporak porandakan lingkungan,” ungkapnya.

“Bukan rahasia umum lagi, Kolong Kenari dan Kolong Pungguk selalu buka tutup lantaran adanya koordinasi kencang.

“Sebenarnya ini tergantung ketegasan aparat penegak hukum. Di satu sisi, kepolisian sudah benar akan melakukan penertiban, satu sisi akan berbenturan dengan apara “samping”. Abang tahu sendiri la siapa yang “berpesta” disana,” sebut sumber.

Baca Juga  Tiga Pemuda Pelaku Curas dan Curat Diringkus Jatanras Polda Babel

Sementara itu, Ketua Ormas Bangka Tengah, R sudah dilakukan konfirmasi baik ditelpon maupun dikirim pesan whatsAap belum ada balasan. Hanya saja Ketua Ormas Provinsi Babel memberikan nomor telpon.

“Ajak bekawan bae dinda,” kata Ketua Ormas Babel.

Di lain pihak, Direktur PT. M*P yang disebut membeli pasir timah illegal di luar IUP masih dalam upaya konfirmasi. (doni/wahyu)

Tinggalkan Balasan