Kasus Covid-19 di Babel Bertambah 332 Orang, 6 Diantaranya Mininggal Dunia

PANGKALPINANG – Angka pasien terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertambah 332 orang, 6 orang meninggal dunia.

Adapun jumlah komulatif kasus Corona di Babel sejak awal pandemi berjumlah 23.510 kasus. Dimana secara nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan ke-16 penambahan harian kasus Covid-20, dengan kumulatif 23.510 orang

Kasus baru hari ini mencapai 322 orang dan mengalami peningkatan tinggi dibandingkan hari sebelumnya 287 orang. Sementara meninggal dunia 6 orang,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Minggu.

Baca Juga  Warga Binaan Lapas Tanjung Pandan Sulap Ban Bekas Menjadi Kursi Teras Berkualitas

“Total pasien COVID-19 yang masih menjalani isolasi dan karantina di rumah sakit, wisma karantina, dan isolasi mandiri mencapai 2.236 orang,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Babel, Andi Budi Prayitno, Sabtu (10/7/2021), malam.

Penderita infeksi virus corona yang masih menjalani karantina, menurut dia, tersebar di Pangkalpinang (508), Bangka (408), Bangka Tengah (326), Bangka Barat (266), Bangka Selatan (105), Belitung (450), dan Belitung Timur (173).

Menurut Andi, jumlah penderita COVID-19 yang menjalani perawatan dan karantina meningkat 9,5 persen.

Baca Juga  43 Atlet Mahasiswa Bertolak ke POMNAS XVII Sumbar

Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menunjukkan bahwa sepanjang 1 sampai 10 Juli 2021 jumlah warga yang terinfeksi virus corona di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertambah 2.318 orang, penderita COVID-19 yang sembuh bertambah 1.034 orang, dan pasien COVID-19 yang meninggal dunia bertambah 45 orang.

“Kenaikan kesembuhan yang tidak terlalu signifikan bahkan lebih rendah dari kasus baru di dalam satu bulan terakhir, menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan tidak hanya peningkatan tracing (pelacakan) dan testing, namun juga treatment (penanganan),” kata Andi.

Baca Juga  Pentingnya Sekolah Inklusi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Ia mengemukakan peningkatan kasus penularan virus corona antara lain disebabkan oleh peningkatan mobilitas dan aktivitas warga serta menurunnya kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan.

“Di samping itu, masih adanya pemerintah daerah yang tidak menyediakan fasilitas isolasi memadai sebagai wisma karantina terpadu ditambah ketidakdisiplinan mereka yang dinyatakan positif COVID-19 menjalani swa-isolasi,” katanya. (wah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *