Ketua Dewan Pers : Anak Yatim Baru Diperkirakan Mencapai 70.000

JAKARTA – Pandemi Covid-19 belum tau kapan akan berakhir. Bahkan setiap hari angka kematian terus bertambah.

Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mrngatakan sekitar 50.000 ayak yatim baru per 2 Juli 2021. Angka ini belum termasuk dengan jumlah peningkatan kasus kematian dalam satu pekan terakhir yang mencapai 1.500 orang perharinya.

“Anak yatim baru jumlahnya luar biasa banyak. Jumlah yatim baru per 2 Juli 2021 hampir 50.000. Kalau ditambah 1.500 tiap hari yang meninggal dalam satu pekan terakhir bisa jadi sudah 70.000 anak yatim baru,”ujar M Nuh dalam kegiatan PWI Bermunajat dengan tajuk ‘Mengetuk Pintu Langit’, Sabtu (24/7/2021).

Jumlah yatim baru bisa jadi berasal dari keluarga insan pers. Untuk itu Dia mengajaksmengajak komponen bangsa secara bersama – sama melawan Covid-19 dengan cara menumbuhkan rasa empati.

Baca Juga  Tingkatkan Kapabilitas Keamanan Siber, PLN Perkuat Kerja Sama dengan BSSN

“Saya senang Pak Atal gunakan istilah perang. Begitu kita declare, kita sedang perang melawan Covid-19, kita jangan menjadi desersi sosial dan spiritual. Misalnya tantara saat perang, tetapi melarikan diri, tidak mau perang. Jangan sampai di antara kita menjadi desersi. Sebisa mungkin kita ikut partisipasi menangani Covid-19,”sambungnya.

Pandemi Covid-19 maupun dampaknha, dikatakan Nuh bukanlah persoalan baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Maka itu solusi yang dilakukan harus baru dan tidak bisa mengunakan dengan cara lama.

“Ini persoalan kompleks, lintas sektor, macam-macam, maka rumusnya, solusinya tidak boleh non-kompleks. Lintas komponen bangsa, kebersamaan, partisipasi secara keseluruhan menjadi kata kunci. Tidak ada lagi ‘saya’, tetapi yang ada adalah ‘kita’,”kata Nuh.

Baca Juga  Presiden Terbitkan Keppres tentang Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional

“Kami ingin kawan kawan pers untuk terus memmobilisir sumber daya masyarakat untuk sama – sama menjahit, menjadi bagian ‘Kekitaan’, persoalan rumit Insya Allah bisa diselesaikan,”tegasnya.

PWI Perang Terhadap Covid-19

Sementara Ketu PWI Pusat Atal S Depari mengatakan PWI Bermunajat ‘mengetuk pintu Langit’ ini terselenggara karena PWI menyadari betul bahwa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 19 bulan di 223 negara yang menyebabkan 191 juta orang terkonfirmasi dan 1,4 juta lebih meninggal dunia.

“Karena itu Ya Allah kami memanjatkan doa, kami memohon segera angkat penyakit Covid-19 di negara kami. Dan musnahkanlah virus Corona dari Bumi Indonesia. Berikanlah kekuatan kepada seluruh rakyat Indonesia,  kepada tenaga kesehatan dan para pemimpin agar menunjukan solusi terbaik dalam menanggani wabah (civid-19) ini,”ujar Atal.

Baca Juga  Basmi Pinjaman Online Ilegal, Lima Kementerian dan Lembaga Perkuat Kerjasama

“PWI menyadari perang melawan Covid-19  tidak bisa hanya dilakukan oleh satu atau dua elemen bangsa. Tidak bisa pemerintah semata, tenaga kesehatan atau aparat penegak hukum saja, semua komponen bangsa harus hadir dan bahu membahi saling mendukung dan saling mengingatkan.  Agar perang melawan Civid-19 segera bisa kita menangkan”

“Sekali lagi saya mengajak seluruh wartawan agar bersama komponen bangsa untuk bersama – sama melawan Covid-19. Mari kita bersama sama berdoa kepada Allah SWT agar pandemi Covid ini berakhir dari nusantara,”tutup Atal. (wahyu)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *