SUARABANGKA.COM – Pengunduran diri Tanwin dari kursi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Kepulauan Bangka Belitung, mengejutkan banyak pihak.
Tanwin beralasan pengunduran dirinya sebagai Ketua DPW PKB Bangka Belitung karena kecewa dengan proses politik di tubuh PKB yang dinilai tidak lagi menghormati struktur dan mekanisme organisasi.
“Saya mulai dari nol, saat PKB belum punya kursi sama sekali. Tapi sekarang proses politik di tubuh PKB tidak lagi menghormati struktur dan mekanisme organisasi,”ujar Tanwin dikutip, Jumat (9/5/2025).
Munculnya nama DR. Andi Kusuma sebagai Bakal Calon Bupati Bangka dinilai tanpa melalui mekanisme organisasi dan telah menabrak aturan.
“Bahkan saya sebagai Ketua Wilayah sama sekali tidak tahu-menahu soal rekomendasi B1 KWK untuk Andi Kusuma. Tiba-tiba sudah turun dari DPP,” kata Tanwin.
Menurut Tanwin, seharusnya ada mekanisme yang ditempuh oleh DPC dalam mengusulkan calon kepala daerah, mulai dari pembukaan pendaftaran, penjaringan internal, hingga rekomendasi berjenjang ke DPW dan DPP.
“Sekarang semuanya dilompati. Ini preseden buruk, karena mengabaikan etika dan prosedur partai,” tegasnya.
Tanwin juga menyinggung kekhawatiran soal potensi risiko elektoral bagi PKB atas nama Andi Kusuma. Selain itu, tersiar kabar Andi Kusuma yang baru mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PKB pada 7 Mei 2025 akan dipanggil oleh Kejaksaan Agung terkait laporan baliknya terhadap Jaksa Agung dan Jampidsus dalam kasus korupsi timah. Langkah tersebut dinilai berpotensi menyeret nama partai ke dalam pusaran konflik hukum.
“Kalau benar nanti dia diperiksa dan bahkan dijadikan tersangka, PKB jelas dirugikan. Jangan sampai PKB ini justru dimanfaatkan untuk menyelamatkan citra seseorang. Seharusnya dia yang menjadi nilai tambah bagi partai, bukan malah membebani,” ungkap Tanwin.
Ia juga mengatakan bahwa PKB bukan milik pribadi atau kelompok tertentu, melainkan milik publik yang marwahnya harus dijaga.
“Jangan ulangi kesalahan ini. PKB harus kembali ke rel, dijalankan dengan mekanisme organisasi yang benar, bukan berdasarkan lobi atau manuver politik di belakang layar,” katanya.
Terkait masa depan kepemimpinan PKB Babel, Tanwin menyampaikan bahwa Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswillub) tengah disiapkan. Ia telah mengajukan jadwal pelaksanaan pada 14 Mei 2025 dan menunggu persetujuan dari DPP.
“Nanti kita lihat dinamika internal, siapa saja yang potensial untuk menggantikan saya. Yang pasti, saya ingin partai ini tetap kuat dan tidak digerogoti dari dalam,” kata Tanwin. (**)