PANGKALPINANG – Pelabuhan Tanjung Nyato, Kabupaten Belitung belum bisa beroperasi lantaran masih banyak kendala. Salah satunya belum punya jaringan listrik.
Kasubdit Sarana dan Prasarana TSFP Ditjen Perhubungan Darat, Benny Nurdin Yusuf Senin (7/11/2022), mengatakan permasalahan pelabuhan penyeberangan Tanjung Nyato terkendala pelimpahan aset lahan pelabuhan dari Dinas Perhubungan, Kabupaten Belitung ke Kementerian Perhubungan RI.
Aset saat ini merupakan pinjam pakai kawasan hutan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor: 188.44/1279/dishut/2017 tanggal 23 November 2017 seluas 2,8 hektar.
Sehingga, kata Benny, terlebih dahulu perlu dilakukan serah terima aset dari Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung ke Kementerian Perhubungan RI.
Kendala lainnya belum adanya fasilitas jaringan listrik. Benny meminta pemerintah daerah meminta kepada PLN agar segera memasang jaringan listrik ke Pelabuhan Tanjung Nyato.
Saat ini, menurut Benny menggunakan genset sehingga biaya operasional sangat tinggi.
Jika diasumsikan menggunakan genset selama 24 jam dengan BBM sebanyak 80 liter/hari dengan harga Rp10.000 maka diperlukan biaya operasi selama 30 hari sebesar Rp 24.000.000.
Kendala lainnya kata Benny soal ketersediaan fasilitas air bersih belum memadai. Sesuai hasil survei yaitu sambungan PDAM berjarak 2 km dari pelabuhan.
Menurut Benny, saat ini air bersih diangkut menggunakan kendaraan dengan biaya Rp150.000 untuk 1000 liter.
Ia meminta pemerintah daerah untuk mendukung perencanaan instalasi air atau mobilisasi pengangkutan air bersih ke pelabuhan. (*)