Harga Pinang Anjlok, Petani Minta Pemda Cari Solusi

PANGKALANBARU – Harga buah pinang di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung anjlok dari Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp3 ribu per kilogram.

Salah seorang petani Pinang di Desa Batu Belubang Kecamatan Pangkalanbaru, Bangka Tengah, Yanto ditemui bekawan.co.id jaringan suarabangka.com ,mengatakan harga Pinanang anjlok hingga menyentuh harga terendah Rp3 ribu per kilogram.

“Padahal tahun 2021 harga Pinang lokal di daerah kita bisa mencapai Rp20 ribu per kilogram. Tapi kemudian, harga pinang mengalami penurunan sejak dua tahun terakhir,”ujar Yanto, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga  PLTS Terapung Cirata ditargetkan beroperasi November 2022

Yanto mengatakan belum mengetahui penyebab harga buah pinang bisa turun. Padahal, selama ini dengan berkebun pinang dia bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

“Tidak tau kenapa bisa turun dari Rp20 ribu per kilogram jadi Rp2 ribu per kilogram,”kata Yanto.
Dengan kondisi harga Pinang yang murah, tentu saja Yanto tidak mampu mengupah pekerja untuk memanen buah pinang di kebun.
Tak heran jika saat ini Yanto hanya mengandalkan buah pinang yang jatuh dari pohon untuk dikeringkan.

Baca Juga  PT Timah Tbk Cari Mitra Binaan Inovatif, Buruan Ini Syaratnya

“Jadi sekarang kita fokus mengumpulkan buah yang jatuh. Proses Pengelolahan juga butuh waktu, dari mulai panen, dikumpulkan, kemudian dibelah, baru dijemur selama 6 hari, tergantu cuaca”ungkapnya.

Sebagai salah seorang petani yang mengandalkan hidup dari buah pinang, Yanto berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi.

“Mudah – mudahan ada solusi dari pemerintah terkait harga Pinang yang anjlok. Karena sudah 2 tahun ini belum ada tanda tanda harga Pinang akan naik,”tutup Yanto. (*)

Sumber : bekawan.co.id

Baca Juga  Warta Ekonomi Apresiasi HR Perusahaan Melalui Indonesia Human Resources Awards 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *