Jangan Abaikan! Ini 4 Gejala Diabetes yang Kerap Muncul Saat Tidur

SUARABANGKA.COM – Diabetes, penyakit kronis yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, ternyata juga dapat memberikan sinyal-sinyal penting saat malam hari. Beberapa gejala diabetes cenderung lebih terasa dan mengganggu kualitas istirahat malam.

Mengenali tanda-tanda ini sejak dini sangat krusial agar penanganan diabetes dapat dilakukan secara tepat dan komplikasi serius dapat dicegah.

Berikut adalah 4 gejala diabetes yang patut diwaspadai pada malam hari:
Keringat Berlebihan Saat Tidur: Tubuh yang berusaha keras membuang kelebihan gula darah di malam hari dapat memicu penurunan kadar gula darah secara drastis, sebuah kondisi yang dikenal sebagai hipoglikemia nokturnal.

Kondisi ini seringkali menyebabkan penderitanya berkeringat di malam hari dan merasakan sakit kepala.

Penting untuk dicatat bahwa hipoglikemia pada penderita diabetes dapat disebabkan oleh kesalahan dosis atau waktu pemberian insulin, dosis obat diabetes oral yang terlalu tinggi, melewatkan waktu makan, atau konsumsi alkohol berlebihan tanpa makanan pendamping.

Baca Juga  Tiga Kawanan Rampok Pembobol ATM di Sungailiat Terekam CCTV

Hipoglikemia yang berlangsung lama sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan masalah jantung, kerusakan otak permanen, hingga kematian.

Tenggorokan Kering dan Penglihatan Kabur: Tenggorokan terasa kering atau batuk kering yang mengganggu tidur juga bisa menjadi indikasi diabetes. Dehidrasi akibat sering buang air kecil menjadi salah satu pemicunya.

Selain itu, penglihatan yang tiba-tiba buram saat akan membaca sebelum tidur juga patut diwaspadai. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan pada mata dan menarik lebih banyak cairan dari jaringan di sekitarnya, sehingga mata kesulitan fokus. Kondisi ini biasanya akan kembali normal setelah kadar gula darah stabil.

Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat (Nokturia): Kadar gula darah yang tinggi memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Proses ini menyebabkan ginjal menarik lebih banyak cairan dari tubuh untuk membantu mengencerkan glukosa, yang berujung pada peningkatan volume urine. Akibatnya, penderita diabetes sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Baca Juga  Kisah Wabup Belitung Isyak Meirobie Nyaris Putus Kuliah, Diselamatkan Karya Tulis Ilmiah

Nokturia tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga berisiko menyebabkan dehidrasi jika cairan yang hilang terlalu banyak. Jika gejala ini terus berlanjut, kemungkinan besar kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik dan memerlukan perhatian medis.

Rasa Lapar yang Intens di Malam Hari: Rasa lapar yang muncul di malam hari, atau dikenal sebagai nocturnal hunger, sering dialami oleh penderita diabetes, terutama mereka yang menggunakan insulin atau obat-obatan penurun gula darah.

Kondisi ini dapat terjadi akibat penurunan kadar gula darah (hipoglikemia) selama tidur. Hipoglikemia dapat dipicu oleh dosis insulin atau obat diabetes yang terlalu tinggi, atau asupan makanan yang kurang sebelum tidur.

Baca Juga  Jumlah Satpol PP Bangka Capai 362 Orang

Ketika kadar gula darah menurun terlalu rendah di malam hari, tubuh akan merespons dengan memicu rasa lapar yang kuat sebagai upaya untuk menaikkannya kembali. Hormon ghrelin, yang merangsang nafsu makan, dilepaskan dalam proses ini, sehingga seseorang bisa merasa sangat lapar meskipun sudah makan sebelumnya.

Mengenali gejala-gejala diabetes yang muncul di malam hari adalah langkah penting dalam deteksi dini dan pengelolaan penyakit ini. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas secara terus-menerus, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. (***)