SUNGAILIAT – Atika Putriani, mahasiswa Universitas Terbuka, berhasil meraih medali emas di ajang The 21st ASEAN University Games 2024, pada Jumat (5/7/2024).
Atika memperkuat kontingen Indonesia di cabang olahraga (cabor) pencak silat. Pesilat asal Kabupaten Bangka ini berhasil mengalahkan pesilat Nur Hanisah, asal Malaysia di babak final dengan skor 75-3.
Dengan penuh rasa bangga, Atika menuturkan, The 21st ASEAN University Games 2024 merupakan tonggak awal mengukir prestasi di kancah internasional. Dia telah mempersiapkan diri semaksimal mungkin agar bisa mempersembahkan medali emas bagi Indonesia.
“Alhamdulillah saya bisa mengharumkan dan membawa nama Indonesia. Rasanya sangat bangga bisa mengibarkan bendera merah putih di arena tanding,” ujar Atika.
Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Babel, Syarli Nopriansyah mengaku bangga atas prestasi yang ditorehkan atlet didiknya tersebut.
“Alhamdulillah kalau kita lihat hasilnya selain mendapatkan medali emas, pointnya juga cukup baik. Suatu kebanggaan bagi kami Pengprov IPSI Bangka Belitung, ini sejarah yang kita cetak menghantarkan atlet kita sebagai peraih medali emas,” kata Syarli, melalui pesan singkat WhatsApp.
Syarli menilai, kejuaraan yang melibatkan mahasiswa Asean itu juga sebagai persiapan bagi Atika untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh, Sumatera Utara pada September 2024 mendatang.
“Kejuaraan ini juga sebagai try out, karena Atika nanti akan turun (tanding) di Pekan Olahraga Nasional di Aceh, Sumatera Utara,” ujarnya.
Bahkan dari delapan atlet yang dipersiapkan, Atika merupakan salah satu atlet yang diandalkan untuk membawa pulang medali emas ke Bangka Belitung.
“Terimakasih kepada seluruh masyarakat Bangka Belitung yang telah mendoakan Atika, dan untuk perguruan Pulau Kelapa yang telah mendidik dari dulu sampai sekarang. Termasuk juga Pengkab IPSI Bangka, KONI Babel dan seluruh yang telah mensupport ini semua,” ucapnya.
ASEAN University Games cabang olahraga pencak silat digelar pada 2-6 Juli 2024. Ratusan atlet pencak silat dari sepuluh negara berbeda di ASEAN saling berkompetisi menjadi yang terbaik dalam gelaran tersebut. (**)