Pentingnya Informasi Layak Anak, KemenPPPA-Perpusnas Hadirkan Perpustakaan Sahabat Informasi Anak

JAKARTA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) hadirkan Perpustakaan Sahabat Informasi Anak sebagai langkah untuk meningkatkan literasi dan kegemaran membaca anak-anak.

Plt. Deputi Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Rini Handayani mengemukakan, anak dapat dengan mudahnya mendapatkan informasi yang layak anak (ILA) dengan membaca buku yang sesuai dengan usianya.

Melalui keterangan resmi, 11/11/2022, Rini mengatakan tersebut dapat terpenuhi dengan mengakses perpustakaan atau taman bacaan lainnya yang telah terstandardisasi sebagai Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA).

“Sebagaimana salah satu ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, terdapat pasal yang menegaskan terkait informasi menyatakan bahwa pemerintah dalam menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan wajib mengupayakan dan membantu anak, agar anak dapat, antara lain bebas menerima informasi lisan atau tertulis sesuai dengan tahapan usia dan perkembangan anak,” ujar Rini dalam sambutannya pada kegiatan Webinar Sosialisasi Kegemaran Membaca Perpustakaan Sahabat Informasi Anak di Jakarta, Kamis (10/11).

Rini mengungkapkan, di era kemajuan bangsa dengan keberadaan teknologi terkini, tak hanya memberikan dampak positif semata, namun juga dampak negatif khususnya bagi anak-anak.

Baca Juga  Dirut PLN Darmawan Prasodjo Kembali Dinobatkan Jadi CEO Of The Year

Dengan mudahnya mengakses informasi, minat baca anak-anak pun kerap terkikis. Selain itu, anak-anak masih menjadi kelompok yang rentan terhadap risiko kekerasan termasuk di ranah siber.

Perkembangan teknologi digital kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab akan adiksi internet, pornografi, hingga eksploitasi dan kekerasan berbasis online.

Kejahatan-kejahatan seksual berbasis online seperti child grooming, pornografi, cyberbullying, hingga eksploitasi anak menjadi peringatan untuk bersama-sama menjaga privasi dan melindungi diri anak di dunia digital, salah satunya dengan membangun ekosistem digital yang ramah anak.

Terlebih, Indonesia masih minim literasi dalam menggunakan internet. Itu sebabnya sebagian masyarakat mudah terpapar konten negatif dari internet, kemudian anak-anak berpotensi menjadi sasaran kejahatan seksual.

Hal tersebut menjadi suatu tantangan yang perlu diselesaikan bersama agar minat dan kegemaran membaca anak-anak tidak kian terkikis di tengah gempuran teknologi.

“Kita perlu bersama-sama meningkatkan literasi dan kegemaran membaca pada anak-anak kita. Keluarga memiliki peran esensial dalam memantik minat membaca anak-anak,” katanya.

Baca Juga  Kawasan Industri Sadai Butuh Air Baku

“Ayah dan bunda dapat memulai dengan memberikan bacaan-bacaan yang sesuai dengan tingkatan usia anak, mendongeng kisah-kisah pahlawan terdahulu ataupun cerita rakyat yang juga sesuai dengan perkembangan anak, serta mengajak anak-anak kita ke perpustakaan ataupun taman bacaan,” sambung Rini.

Lebih lanjut, Rini menegaskan, sinergi dan kerja bersama di tingkat pusat hingga akar rumput sebagai upaya pemenuhan serta mewujudkan hak anak atas informasi yang layak anak memiliki peran penting dalam membangun kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial anak.

Sebagaimana keluarga menjadi garda utama dan pemerintah bertanggung jawab dalam menyediakan informasi yang layak anak (ILA). Dalam rangka mewujudkan pemenuhan hak anak atas ILA, KemenPPPA telah mengembangkan Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA).

PISA dapat dikembangkan dari perpustakaan dan layanan-layanan informasi lain yang dikhususkan bagi anak seperti taman bacaan, pojok baca, taman cerdas dan lain-lain.

“Perpusnas RI sebagai mitra kami membuktikan dan sepakat untuk mengembangkan program-program dan kegiatan yang maju dan menarik terutama bagi anak, yang dapat disinergikan bersama dalam sebuah konsep yang menjadikan perpustakaan di seluruh Indonesia ramah dan bersahabat dengan anak,” tandas Rini.

Baca Juga  Elektabilitas Naik Signifikan, Milenial dan Gen Z Sambut Positif Pencalonan Gibran Sebagai Cawapres Prabowo

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas RI, Adin Bondar menyampaikan tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kegemaran membaca dan literasi seseorang itu berangkat dari keluarga. Keluarga, khususnya ayah dan bunda harus memiliki konsep yang jelas dalam rangka mendidik anak sejak dini agar kegemaran membaca tumbuh sedari kecil, apalagi pada masa golden age anak dimana pada masa itu kontruksi dan struktur berpikir anak sudah mulai terbentuk,” jelas Adin.

Adin menuturkan, kolaborasi antara KemenPPPA dan Perpusnas RI dalam menghadirkan Perpustakaan Sahabat Informasi Anak merupakan program strategis dimana perpustakaan menyediakan informasi-informasi layak anak hingga edutainment (education and entertainment) bagi anak.

Perpustakaan tidak lagi hanya sebagai tempat untuk mencari bahan ataupun sumber referensi, tapi menjadi tempat yang dapat dikunjungi bersama dengan keluarga untuk membaca, bermain, juga bersosialisasi. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *