Dua Investor Berniat Bangun Industri Hilir Timah, Siapa Saja?

PANGKALPINANG – Rencana pemerintah membangun idustri hilir timah butuh investasi triliunan rupiah. Sejumlah pihak sudah menyatakan keinginannya untuk berinvestasi di sektor hilir timah. Siapa mereka?

Pemerintah berencana melarang ekspor balok timah atau ingot. Hal ini sebagai upaya membangun industri hilir timah agar memiliki nilai tambah dan diharapkan dapat menyerap tenaga kerja.

“Membangun industri hilir timah adalah keniscayaan. Harus ada nilai tambah bagi produk kita,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM yang juga Penjabat Gunernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, di Pangkalpinang, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga  RUPSLB Rombak Direksi PT Timah Tbk, Ahmad Ardianto Dirut Baru

Menurut Ridwan pemerintah baru akan membentuk tim yang akan mengkaji dampaknya.

Meski demikian, diungkapkan Ridwan sejumlah pihak sudah ada yang tertarik ingin berinvestasi di industri hilir timah.

“Sudah ada yang mengubungi saya. Mereka tertarik ingin berinvestasi di industri hilir timah,” kata Ridwan.

Harus diakui, kata Ridwan, butuh modal besar untuk membangun industri hilir timah. Selain itu, paling tidak secara teknis butuh waktu dua tahun.

“Mereka punya uang, mereka menyatakan keinginannya investasi, kita berkomunikasi mengenai peluang investasi, terbuka saja,” kata Ridwan.

Baca Juga  Peduli Rakyat Kecil! Prabowo Resmikan 15 Titik Bantuan Sumber Air Bersih di Jawa Barat dan Banten

Ketika ditanya pihak mana dan berapa banyak yang sudah menyatakan keinginannya tersebut?

“Ada dua yang saya sudah berkomunikasi. Mereka dari China. Cuma jangan nanti disebut wah China lagi. Ini kan bisnis, mereka ingin investasi, nah kita butuh investasi untuk industriliasasi, biayanya besar,” ungkap Ridwan tanpa merinci detail.

Melansir suarabangka.com, Rabu (28/9/2022), hingga kini pemerintah baru akan membentuk tim yang akan mengkaji dampaknya. Selain itu, rencana tersebut sebagai bagian dari upaya meningkatkan nilai tambah produk timah melalui hilirisasi.

Baca Juga  Prabowo PujiĀ Bangka Belitung Penghasil Lada Terbaik dan Biji Timah Terbesar di Dunia

Meski demikian, menurut Ridwan kebijakan tersebut butuh dikaji lebih dalam sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan dunia pertimahan.

Rencana tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan berbagai aspek.(fh)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *