PANGKALPINANG – Pemerintah Kota Pangkalpinang beberapa waktu telah merotasi 95 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Administrasi dan Fungsional.
Namun, pelantikan itu ternyata menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan, mulai dari pihak luar maupun di internal aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang itu sendiri.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kota Pangkalpinang, Fahrizal mengatakan, terkait dengan pelantikan jabatan dan mutasi itu memang ada yang kurang puas.
“Karena mutasi kita tidak bisa memuaskan semua pihak. Dan jabatan pun kita sampaikan, bahwa itu bukan merupakan hak. Itu yang mungkin perlu kita camkan pada semua ASN, jabatan itu adalah amanah. Cukup dimasukkan ke kantong, jangan di hati,” kata Fahrizal di Kantor Walikota Pangkalpinang, Sabtu.
Menurutnya, dasar melakukan mutasi tentu mempertimbangkan kualifikasi dan kompetensi. Kualifikasi secara rinci pengangkatan dan pendidikan, serta mempertimbangkan kompetensi.
“Kompetensi itu ada teknis, manajerial, sosial. Jadi semuanya harus dipertimbangkan. ASN itu tidak bisa menilai dirinya sendiri, bahwa saya sudah bekerja dengan baik. Saya sudah layak di promosikan. Jadi ada penilaian vertikal, horizontal, dan diagonal. Itu semua akan kita pakai ketika dalam menilai seseorang dalam jabatan,” bebernya.
Ia menjelaskan, semua ASN tentu berharap dengan karir yang bagus. Namun hal itu tidak serta merta atas keinginan sendiri, harus melalui beberapa tahapan penilaian yang dilewati.
“Jadi memang semua orang berharap punya karirnya meningkat, tapi lagi-lagi penilaian itu ada banyak macam, tidak bisa menilai dari diri sendiri,” jelasnya.
Oleh karenanya, Fahrizal berharap kepada ASN dilingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang agar lebih sungguh-sungguh dalam bekerja, sehingga karir yang didapatkan lebih baik.
“Harapan kami kepada ASN tetaplah bekerja tanpa pamrih. Yakinlah, jika teman-teman bekerja pasti akan berhasil, tinggal menunggu waktu,” tutupnya. (***)
