PANGKALPINANG – Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Doni Monardo mendukung penuh keinginan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman untuk mendorong PT Timah dalam mereklamasi lahan bekas tambang timah untuk dijadikan area produktif yang bermanfaat bagi masyarakat Babel.
Hal itu disampaikan Doni Monardo sesampainya di Babel, yang disambut langsung oleh Gubernur Erzaldi dan Direktur Utama PT Timah Mochtar Riza Pahlevi di Ruang VIP Bandara Depati Amir, Sabtu, (13/11/2021).
“Saya senang sekali pak gubernur punya komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan mendorong reklamasi lahan eks tambang,” ungkapnya.
Gubernur mengungkapkan, pihaknya hingga saat ini sudah mulai memanfaatkan lahan bekas tambang untuk dijadikan lahan produktif sebagai upaya merehabilitasi lahan yang rusak akibat aktivitas pertambangan.
Dengan demikian, komitmen itu menunjukkan semangat Pemprov Babel untuk melestarikan dan memperindah Babel. Caranya? dengan reklamasi lahan eks tambang untuk dijadikan lahan produktif sehingga dapat meningkatkan perekomian masyarakat.
“Berbagai inovasi telah kami lakukan dilahan eks tambang, tentunya melibatkan masyarakat dalam proses reklamasi sehingga masyarakat mendapat manfaat,” ungkap gubernur.
Doni menceritakan, sangat prihatin dengan kondisi wilayah Babel saat ia melihatnya dari pesawat. Beberapa wilayah memperlihatkan kupasan permukaan bumi yang luar biasa. Maka, sudah menjadi kewajiban PT Timah untuk melakukan reklamasi atas lahan bekas tambang timah.
“Terkait pemulihan ekosistem, PT Timah harus menginformasikannya kepada publik melalui website maupun media. Sehingga, publik tahu apa yang telah PT Timah perbuat untuk mereklamasi lingkungan akibat aktivitas pertambangan tersebut,” ujarnya.
Maka, dalam kunjungannya ke Bangka Belitung, dijadwalkan untuk meninjau lokasi eks tambang timah di wilayah Kabupaten Bangka serta penanaman bibit jambu mete di lokasi eks tambang timah di Desa Batu Rusa.
Untuk menjadikan lahan bekas tambang menjadi lahan produktif, pihaknya mengusulkan beberapa tahapan. Yakni, pada tahap jangka pendek, menjadikan lahan eks tambang untuk budidaya perikanan karena masa panennya yang singkat.
“Kalau bapak gubernur berkenan, nanti akan kami bawa tim dari Kabupaten Siak. Mereka mampu mengekstrak ikan gabus untuk diolah menjadi albumin,” usulnya.
Sementara itu, untuk tahap jangka menengah bisa ditanam pohon sengon. Dan untuk jangka panjang paling bagus adalah sagu. Kenapa sagu? Karena menurutnya, offtaker untuk komoditi ini sudah ada pangsa pasar domestik dan ekspor ke Timur Tengah.
“Oleh sebab itu, terkait reklamasi saya minta PT Timah agar melibatkan pihak-pihak terkait untuk mengemas lahannya agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Dan untuk penambangan ilegal, dirinya menjelaskan harus adanya tim satgas terintegrasi yang didalamnya melibatkan seluruh unsur stakeholder terkait, guna mengendalikan penambangan ilegal yang semakin marak di Bangka Belitung. (fh)