Cempedak Super King Bangka Barat Diminati hingga Filipina

MUNTOK – Baru satu minggu musim durian berlalu, kebun milik Abdul Aziz ( 39 ), warga Desa Pelangas, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, kini dipenuhi lagi dengan ribuan buah cempedak unggulan.

Pria yang akrab disapa Bang Aziz ini mengatakan, kebun cempedaknya tahun ini menghasilkan kurang lebih 1.500 buah. Jumlah tersebut bila musim panen di bulan Januari bisa bertambah tiga sampai empat kali lipat.

Di tahun 2021 ini, kebun cempedaknya sudah empat kali musim panen dengan jarak dua bulan. Aziz memanen buahnya dua atau tiga hari per musim selama satu sampai dua bulan.

Berbagai varietas cempedak berhasil dibudidayakan Aziz, diantaranya
cempedak bara, cempedak ular, cempedak sunkist, cempedak kunyit, dan cempedak super king.

” Dari varites cempedak tersebut yang paling banyak diminati adalah cempedak king,” jelas Aziz kepada kabarbangka.com jaringan suarabangka.com, Jum’at (13/8/2021).

Baca Juga  Dua Korban Jatuh di Sungai Sungkai Ditemukan Mengambang

Aziz menuturkan, cempedak king sendiri terbagi menjadi dua varietas, yellow king dan red king. Dua varietas ini sudah ia budidayakan sekitar 1.000 pohon.

Ciri – ciri yellow king, buahnya sangat besar rata – rata 6 sampai 10 kilogram, bahkan pernah mencapai 15 kilogram. Hal itu Aziz temui dari pengalamannya selama hampir 12 tahun membudidayakan tanaman cempedak.

” Kalau cempedak red king buahnya rata – rata 3 sampai 5 kilogram dan pernah mencapai 6,5 kilogram, tergantung perawatan. Walaupun buah red king terbilang lebih kecil dari yellow king namun red king buahnya sangat lebat alis genjah, bisa mencapai 200 lebih buah per pohon,” papar Aziz.

Baca Juga  Dukung Pertumbuhan Ekonomi, PLN UIW Babel Siapkan Perencanaan Hingga Tahun 2030

Diantara dua varietas king tersebut, cempedak red king paling banyak diminati karena warna orange-nya yang terang dan menarik serta rasa manisnya yang mirip citarasa madu.

Tidak tangung – tanggung, peminatnya bukan hanya berasal dari Pulau Bangka saja, bahkan hingga ke luar negeri. Pria tamatan SMK jurusan listrik otomotif ini mempunyai kanal You Tube berisi konten kegiatannya di dunia perkebunan. Lewat media ini lah, viewer dari India dan Filipina bisa mengenal aktivitas Aziz.

” Tekstur dagingnya soft dan aroma buah yang sangat wangi sehingga red king menjadi sangat idola dan banyak diminati pangsa pasar Bangka, Jakarta, Lampung, Palembang bahkan ada yang minta pengiriman hingga ke India dan Filipina lewat video YouTube,” beber penulis lagu Sejiran Setason Dukun Band ini.

Baca Juga  Gandeng Bank Sumsel Babel, Pemprov Sosialisasikan Program Jahe Merah

Di musim panen ini, Aziz membandrol cempedak king unggulannya dengan harga Rp. 25.000 per kilogram. Tapi jika berat buahnya mencapai 8 kilogram, maka harganya berubah menjadi Rp.200.000 per butir.

Aziz menambahkan, keunggulan lain cempedak red king, bisa berbuah hampir non musim, namun panen puncaknya dua kali per tahun yaitu di bulan Agustus dan Januari.

” Bulan Januari paling banyak buahnya. Dalam sekali panen bisa mencapai 1 ton per tiga atau empat hari sekali selama dua bulan berturut – turut. Itu saja dari keseluruhan yang saya tanam 1.000 batang, baru 20 persen yang berbuah, namun buah pertama saja sudah mencapai 30 butir per pohon,” tutur Aziz. (KB/SB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Wow, incredible blog format! How long have you ever been blogging
    for? you made running a blog look easy. The full look of your website is
    excellent, as neatly as the content material! You can see similar here dobry sklep