Durasi Tinggal Wisatawan Singkat, Ini Strategi Gubernur Erzaldi

PANGKALPINANG – Keindahan panorama alam Bangka Belitung (Babel) tidak perlu diragukan lagi. Deretan batu granit yang berjejer hampir di sepanjang pantai, membuat wilayah ini masuk dalam lima destinasi pariwisata prioritas lanjutan setelah lima destinasi super prioritas yang telah diputuskan dalam Rapat Kabinet Terbatas berkenaan Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas tanggal 21 November 2019 dan 10 Desember 2019.

Peluang ini menurut Gubernur Erzaldi Rosman memerlukan langkah cepat dan tepat, terlebih dalam menghadapi era pasca tambang kedepannya. Langkah itupun kemudian dituangkan dalam Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional (RIDPN) dengan fokus awal pada 2 Key Tourism Area (KTA) yakni Tanjung Pandan-Tanjung Kelayang dan Toboali-Lepar.

Baca Juga  Bukti Babel Pacak! Bujang Azriel dan Dayang Aldisya Juara 1 Duta Pariwisata Indonesia 2023

Menurut Gubernur Erzaldi, dalam RIDPN tersebut juga perlu mengeksplore potensi lain untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan memperpanjang waktu tinggal wisatawan di Babel. Hal ini dikarenakan rata-rata length of stay wisatawan di Babel hingga saat ini hanya 1,7 hari.

“Perlu diperhatikan juga mengenai integrasi kegiatan pariwisata untuk mengeksplore tiga pulau di antara Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Kenapa ini perlu? Dengan mengeksplore Selat Nasik, Pulau Pongok dan Lepar, length of stay wisatawan bisa lebih lama,” ujar Erzaldi  saat memberikan tanggapan pada acara Focus Group Discussion (FGD) Skenario Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Bangka Belitung bertempat di Swiss Belhotel Pangkalpinang, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga  Kadinkes Pangkalpinang: Limbah B3 Covid-19 Diolah di RSUD Depati Hamzah

Hal yang diperlukan untuk membuka peluang ini, dikatakannya yakni dengan menambah fasilitas dermaga perhubungan, selain menguntungkan sektor pariwisata namun komoditas lokal di wilayah tersebut juga dapat memiliki nilai tambah.

“Mudah-mudahan integrasi pariwisata Babel ini bisa terintegrasi dengan tersedianya sarana dan prasarana perhubungan terutama transportasi sehingga tidak saja berimbas pada pengembangan pariwisata, namun akan mempermudah distribusi logistik dan komoditas juga lebih mudah dan harganya juga terjangkau, “ungkapnya.

Ditambahkan oleh Wakil Gubernur Abdul Fatah bahwa pariwisata merupakan salah satu pilihan yang tepat jika Negeri Serumpun Sebalai ini ingin bertransformasi dari sektor pertambangan.

Baca Juga  Sensasi Bersantai di Kafe Terapung Kampong Reklamasi Selinsing

“Lahan-lahan kritis yang ada saat ini, kita manfaatkan untuk pariwisata. Bagaimana kita bisa menggali potensi wisata disetiap wilayah Babel ini, “ungkapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar mengatakan bahwa aspek-aspek pembangunan kepariwisataan yang menjadi fokus pada tahun 2020-2024 yakni pembangunan infrastruktur untuk aksesibilitas, pembangunan kawasan, pembangunan amenitas wilayah/perkotaan, amenitas atraksi, pengembangan SDM pariwisata, dan pembangunan destinasi pariwisata.

“Kami targetkan penyusunan Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Bangka Belitung ini selesai pada Desember 2021, “pungkasnya. (Imelda)

 

 

Imelda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *