Gubernur Resmikan Kampung Lembah Madu Teran Sebagai Pusat Pengelolah Madu Trigona

MANGGAR – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman meresmikan kampung Lembah Madu Teran sebagai kawasan produksi Madu Trigona atau madu Kelulut di Kawasan Hutan Lindung Dusun Bira Desa Kelubi, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Rabu (20/10/2021). Kampung Lebah Madu Teran pun resmi menjadi kampung pengelola Madu Trigona, setelah Gubernur Erzaldi memukul genderang berulang kali.

Tidak hanya meresmikan, Gubernur Erzaldi juga menyerahkan bantuan alat Rapid Honey Bee Dehumidifier kepada Komunitas Manggar Berdaya untuk mengontrol produksi madu yang dipasarkan dengan brand Raje Teran Belitong.

Sejarah dari Kampung Lebah Madu Teran, pada mulanya hanya komunitas kumpul-kumpul dan mempunyai kesamaan hobi. Kesamaan nasib karena pasaran Madu Teran atau Madu Kelud tidak laku dipasaran, kemudian berinisiatif membentuk komunitas atau sekumpulan orang ini untuk bangkit hingga sekarang.

Hanya beranggotakan 15 orang, hasil produksi hanya 15 kg madu perbulan, saat ini mulai berkembang menjadi 115 orang anggota. Pada Juli 2021 produksi mereka mencapai 2 ton. Kemudian terus berkembang sampai 200 orang anggota, sekarang produksi madu sudah lebih dari 4 ton/bulan.

Baca Juga  Dishub Banyuasin Targetkan PAD 2023 dari Sektor Restribusi Parkir Rp1 Miliar

Pihak Kecamatan Manggar mempunyai peran besar atas perkembangan dari komunitas ini dengan melegalkan mereka dengan dasar hukum hingga mengeluarkan SK Komunitas Manggar Berdaya dengan produk Madu Raje Teran Belitong.

Untuk mendukung gerakan ekonomi mereka, Gubernur Erzaldi yang hadir bersama sang Istri, Melati Erzaldi yang juga Direktur Regional ICSB Babel, tidak hanya hadir meresmikan Kampung Lebah Madu Teran, tetapi juga mendorong peningkatan mutu dari produk madu mereka dengan memberikan bantuan Rapid Honey Bee Dehumidifier atau disebut alat pengering kadar air agar madu yang dibawa ke pasaran, benar-benar berkualitas tinggi. Apresiasi tinggi Gubernur Erzaldi diungkapkannya dalam sambutan, atas apa yang telah mereka upayakan.

“Ini bukan hal yang mudah untuk merangkul komunitas hingga berjumlah 200 orang yang diawali dengan 15 orang hingga produksi mencapai empat ton perbulan,” ungkapnya.

Kepada Bupati Belitung Timur yang juga hadir dalam peresmian ini, Gubernur Erzaldi berpesan agar komunitas ini dibina dengan baik. Libatkan Dinas Koperasi dan UMKM, Dekranasda dan Disperindag agar mereka mendapat pendampingan baik untuk kontrol kualitas, kreativitas pengembangan dan pemanfaatan kawasan hingga pemasaran.

Baca Juga  Proyek APBD di Renggiang Gantung Senilai Rp 9 Miliar Dibongkar, Diduga Tak Sesuai RAB

Kehadiran Ketua HIPMI Belitung Timur juga mendapat pesan khusus dari Gubernur Erzaldi, dirinya mengarahkan untuk saling berkolaborasi, khususnya dalam penggunaan alat Rapid Honey Bee Dehumidifier. Perlu pendampingan kepada komunitas ini, agar waktu dan kapasitas produksi berbanding dengan hasil madu yang ada untuk terus meningkat dengan standarisasi mutu.

Gubernur Erzaldi juga mendorong kreativitas dari Kampung Lebah Madu Teran ini, dengan mulai memikirkan produk turunan madu yang menjadi khas, karena kesiapan kampung ini untuk menerima kunjungan wisata.

“Misalnya, menjadi wisata Zero plastik, ini hanya bisa dilakukan kalau orangnya punya hati yang lebih dan memang cinta lingkungan. Ini akan membuat mahal dan spesial bagi orang lain terhadap produk kalian,” ungkapnya.

Ketua Komunitas Manggar Berdaya, Juliandra bukan hanya berterima kasih atas kedatangan Gubernur Erzaldi dan bantuan yang diberikan, dirinya merasa gugup atas kedatangan orang nomor satu di Babel ini. Pengalaman pertama baginya, mendapat kunjungan dan pesan dari gubernur, dirinya tampak bersemangat menceritakan bagaimana perjuangan mereka dalam membangkitkan ekonomi bersama pasca tambang.

Baca Juga  Kasi Pidum Kejari Belitung Timur Dimutasi

“Bagi komunitas kami, ini merupakan perhatian dan kepedulian dari bapak terhadap komunitas kecil kami,” ungkapnya.

Juliandra berharap komunitas ini tidak hanya dapat mengembangkan produksi dan produk turunan madu saja, tetapi dirinya mengaku bersemangat untuk menjadikan kampung ini tujuan wisata yang tidak biasa saat wisatawan berkunjung ke Belitung Timur. Terlebih mereka tidak hanya mendapat dukungan Kepala Desa bersama warga Desa Bira, Bupati Belitung Timur juga begitu mendukung gerakan mereka yang disebut-sebut sangat berpotensi ekonomi.

“Kami berharap memiliki keunikan sendiri karena selama ini terus terang untuk setiap pariwisata di Belitung Timur belum memiliki keunikan dan kami ingin memiliki keunikan kekhasan yaitu dari pariwisata lebah madu,” ungkapnya. (nona/imelda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *