Setelah Madu Bersertifikat Halal, PP Riyadhul Muhibbin Namang Kembangkan Pupuk Organik Berbahan FABA

PANGKALPINANG – Sertifikat halal dari LPPOM MUI sangat penting bagi satu produk. Sebab, dengan label halal konsumen mendapatkan jaminan produk yang dibeli berada di bawah pengawasan MUI. Produk pun bisa dipasarkan secara luas.

Salah satu produk yang besertifikat halal adalah “Madu Muhibbin” yang di produksi Pondok Pesantren (PP)  Riyadhul Muhibbin, Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah.

Pimpinan PP Riyadhul Muhibbin, Ustadz Huzaifah, kepada suarabangka.com, Senin malam (17/10/2022), menuturkan, sebelumnya Madu Muhibbin sudah bersertifikat halal dari LPPOM MUI Babel namun jangka waktunya sudah habis.

Dengan difasilitasi oleh PT Timah Tbk, ia memperpanjang sertifikat dan sudah keluar. Ia adalah satu dari 17 mitra binaan PT Timah yang menerima sertifikat halal yang diserahkan oleh Direktur SDM PT Timah Tbk Yennita dengan disaksikan oleh Direktur LPPOM MUI Bangka Belitung, Nardi Pratomo di Ruang Rapat Utama, Senin (17/10/2022).

Baca Juga  Warga Toboali Ini Bisa Lanjutkan Pengobatan Ginjal Bantuan dari PT Timah Tbk

“Alhamdulillah Madu Muhibbin sudah mendapat sertifikat perpanjang dari yang sebelumnya. Jangka waktu sertifikat lebih lama dari sertifikat sebelumnya,” kata Huzaifah.

Sertifikat halal ini sangat penting agar Madu Muhibbin semakin mudah diterima konsumen. Selain itu, ia pun akan semakin meluaskan pemasarannya.

Selama ini Madu Muhibbin, selain dipasarkan di seputar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, juga dipasarkan keberbagai daerah di luar Babel.

“Pemasarannya selama ini sudah nasional, kita akan meluaslan jaringan pemasarannya. Bahkan internasional,” katanya.

Selama ini pemasarannya selain dari “mulut ke mulut” juga memanfaatkan media sosial seperti facebook. Sejumlah santri senior juga ikut memasarkannya lewat medsos.

“Tapi (santri) kami kontrol, terutama penggunaan android. Jadi santri menggunakan android inisiatif mereka untuk ikut membantu pemasarannya. Dan ini sebagai proses pembelajaran bagi santri,” kata Huzaifah.

Baca Juga  PT Timah Beri Kado Imlek, Then, Koh Feng dan Loe Sak Dapat Tongkat

Selain ikut membantu memasarkan, santri juga dilibatkan sebagai proses pembelajaran terutama dalam pengemasan.

Saat ini Madu Muhibbin juga dititipkan di Tin Galery Pangkalpinang dan sejumlah warung di Pulau Bangka.

Huzaifah berharap PT Timah Tbk dan pihak terkait lainnya terus membantu dalam pemasaran produknya. Seperti jika ada pameran baik di Babel maupun di luar Babel, Madu Muhibbin bisa diikut sertakan.

Pupuk Organik

Selain Madu Muhibbin, PP Riyadhul Muhibbin bekerja sama dengan sejumlah pihak sedang melakukan uji coba memproduksi pupuk organik.

Pupuk organik tersebut salah satu bahan dasarnya adalah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA). Hasilnya sudah ada yang dalam bentuk padat, ada pula yang berbentuk cairan.

Untuk bahan baku, pihaknya memanfaatkan FABA PLTU milik PLN Wilayah Babel. Hanya saja masih diproduksi secara terbatas dan dipakai untuk kalangan terbatas.

Baca Juga  Belitung Utamakan Ekonomi Berkelanjutan, Luhut Dorong "Blended Finance"

“Karena masih dalam tahap uji coba. Hasilnya untuk tanaman seperti cabai dan bawang merah cukup bagus. Sementara untuk kelapa sawit masih diuji coba,” kata Huzaifah.

Pihaknya memang belum memproduksi massal, selain masih dilakukan uji coba, juga masih dalam proses pengurusan legalitasnya.

“Makanya produksi masih untuk kalangan terbatas. Namun kita masih terus memprosesnya,” kata Huzaifah.

Ia berharap agar pihak terkait dapat membantu pihaknya dalam mengembangkan pupuk organik tersebut, termasuk proses perizinannya.

Selain FABA, pupuk organik tersebut juga dicampur dengan beberapa bahan lainnya, termasuk pelepah dan daun talas beneng.

Huzaifah berharap madu dan pupuk tersebut dapat menopang kemandirian PP Riyadhul Muhibbin yang ia pimpin. (fh)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *