Kasus COVID-19 di Babel Meledak, Gubernur Siapkan Skenario Pelayanan Rumah Sakit

PANGKALPINANG – Angka kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memecahkan rekor tertinggi. Satgas melaporkan 516 penambahan kasus positif baru, 12 orang meninggal dunia dan 124 orang dinyatakan sembuh, Selasa (13/7/2021), malam.

Dengan penambahan kasus itu, jumlah akumulatif kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 24.506 kasus dengan rincian 21. 351 orang dinyatakan sembuh, 2.758 orang masih dalam perawatan dan 397 orang meninggal dunia.

“Dengan penambahan sangat tajam yakni 516 orang yang terkonfirmasi positif, maka semakin mengafirmasi bahwa penyebaran dan penularan virus Corona masih terus terjadi dan faktanya wabah virus ini ada di sekitar kita dan menyebar pada orang – orang terdekat kita,”ujar Juru Bicara Satgas COVID -19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno.

Adapun sebaran virus Corona terjadi di enam kabupaten kota di Provinsi Kepulauan Babel, terdiri dari Pangkalpinang, 234 orang, Kabupaten Bangka 46 orang, Bangka Tengah 63 orang, Bangka Barat 37 orang, Bangka Selatan 26 orang, Belitung 58 orang dan Belitung Timur 52 orang.

Sementara angka orang meninggal dunia, Pangkalpinang 2 orang, Bangka 4 orang, Bangka Barat 1 orang, Bangka Selatan 2 orang, Belitung 2 orang dan Belitung Timur 2 orang.

Baca Juga  Pemprov Harus Serius Atasi Soal Muara Jelitik, Herman: Kalau Negara Tidak Hadir Makin Parah

Disampaikan pula bahwa berdasarkan peta zonasi peta mingguan COVID-19 dari tanggal 5 sampai dengan 11 Juli 2021 terdapat empat kabupaten dan kota di Provinsi akepulaian Babel berada di zona merah atau resiko tinggi, meliputi : Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat dan Belitung.

Sementara Zona Oranye, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur.

“Terkait situasi dan kondisi yang semakin memprihatinkan tersebut, kami berharap mendorong ikhtiar pengendalian COVID-19 dari Satgas Pemerintah Daerah setempat khususnya instrumen 3T dan penerapan protokol kesehatan 5M agar lebih fokus dan menjadi perhatian serius, termasuk optimalisasi kampung tengep mandiri atau posko tanggap COVID-19 yang ada di setiap Desa atau Kelurahan serta RT/RW,”harap Andi.

Gubernur Siapkan Skenario Pelayanan Rumah Sakit

Guna mengantisipasi lonjakan penyebaran COVID-19 di Provinsi Kepulauan Babel, Gubernur Erzaldi Rosman telah menyiapkan berbagai skenario pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP) yang telah disusun.

Rumah Sakit Pemerintah akan dijadikan sebagai sentra pelayanan pasien Covid-19, sementara Rumah Sakit swasta yang ada akan melayani pasien umum.

Baca Juga  Cabut Gugatan Praperadilan, Sup Ingin Fokus pada Pemeriksaan Perkara

“Kita telah menyiapkan skema penanganan sesuai SOP. Jika terjadi lonjakan harus dilakukan apa, begitu juga kalau terjadi penurunan apa yang harus dilakukan sudah dipersiapkan,”ujar Erzaldi saat mengecek rumah sakit infeksi dan karantina COVID-19 di Komplek RSUD Dr.(H.C) Ir. Soekarno, Air Anyir, Bangka, Selasa (13/7/21).

Gubernur ingin memastikan ketersediaan ruangan, sarana-prasarana, obat-obatan, oksigen dan kelengkapan rumah sakit lainnya masih tercukupi sehingga pelayanan berjalan lancar.

Terlebih Rumah Sakit COVID-19 di Komplek RSUD Dr.(H.C) Ir. Soekarno satu-satunya rumah sakit COVID-19 yang terpisah dari pelayanan umum. Dia juga memberikan briefing dengan para staf maupun manajemen di Rumah Sakit tersebut.

“Saya memberikan arahan kepada manajemen rumah sakit agar seluruh kelengkapan, fasilitas dan sarana prasarana termasuk juga ketersediaan obat-obatan agar diperhatikan betul. Dan juga memastikan upah bagi tenaga kesehatan di RS COVID-19 telah dibayarkan. Agar pelayanan kepada pasien senantiasa meningkat,” terang Erzaldi.

Dalam kesempatan itu pula, Gubernur Erzaldi mengintruksikan pihak Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel untuk melayani penjemputan pasien COVID-19 dari rumah ke Rumah Sakit. Hal itu dikatakan Erzaldi setelah dia mendapatkan laporan masyarakat terkait masih ada Puskesmas tidak mau mengantar pasien ke rumah sakit meskipun pasien dalam kondisi lemah.

Baca Juga  Hari Mangrove Sedunia, PWI Babel Tanam Bibit Bakau Bersama Forkopimda

“Mengurus pasien covid-19 ini memang diperlukan jiwa, kesadaran dan hati yang tulus dan ikhlas. Untuk itu saya mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah bekerja siang malam,” tuturnya.

Pada kesempatan itu Gubernur juga menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya dua tenaga kesehatan dari Puskesmas Kelapa dan salah satu dokter di Belitung.

“Selain rasa duka cita yang mendalam, tentunya teriring doa agar Almarhum dan Almarhumah diterima di tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucap Gubernur.

Dengan kejadian ini, Gubernur berharap agar masyarakat semakin siaga, dengan terus menjaga protokol kesehatan. Langkah promotif dan sosialiasi tentang bagaimana hidup sehat dan kedisiplinan untuk mematuhi protokol kesehatan dapat berjalan diseluruh lapisan masyarakat. Dia yakin jika protokol kesehatan dilaksanakan oleh semua masyarakat dapat menekan penyebaran COVID-19. (wah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *