Intip Tips Matematika dari Medsos

Oleh: Siska Yustini, S.Pd.

Guru Matematika SMA N 1 Pangkalpinang

Medsos atau Media sosial adalah kumpulan aplikasi yang memudahkan para penggunanya untuk melakukan interaksi sosial yang menyenangkan secara online. Tak heran jika banyak anak muda usia sekolah yang bisa menghabiskan waktunya bermain media sosial termasuk siswa SMA N 1 Pangkalpinang.

Bahkan Pakar media sosial modern dan hiburan Dr Julie Albright menyebut orang yang menggunakan TikTok diibaratkan sebagai seseorang yang tengah menghipnotis dirinya sendiri.

“Ketika Anda men-scroll (laman aplikasi) Anda akan melihat foto atau hal yang menyenangkan dan menarik perhatian. Anda mendapatkan dopamin kecil itu di pusat kesenangan otak, jadi Anda ingin terus men-scroll-nya,” kata Albright, mengutip Forbes (18/1/2020).

Baca Juga  Kastel Kejari Pangkalpinang Bantah Intimidasi Wartawan

Fenomena tiktokers dari kalangan pelajar menimbulkan keresahan tersendiri bagi orangtua yang menilai anaknya hanya menghabiskan waktu untuk kesenangan semata. Mereka berpendapat bahwa anak- anaknya kehilangan banyak waktu hanya untuk menggulir layar dan membuat konten-konten yang tidak memiliki nilai edukasi, sementara kehidupan nyata yang terus berjalan mereka kesampingkan.

Namun, aplikasi ini ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk belajar Matematika.

Yaa, ternyata sekarang ini banyak sekali konten kreator yang membuat konten tips cara belaja matematika. Kita bisa mengintip cara mudah memahami matematika dari beberapa konten kreator yang fokus pada konten pembelajaran matematika.

Mereka menyajikan pembelajaran matematika dalam kemasan yang menarik dan mudah dipahami pelajar. Misalnya berbagai trik menghitung cepat, cara mudah mengingat rumus matematika, bagaimana membuat catatan matematika seperti mind mapping dan lain sebagainya.

Baca Juga  Cegah Kenakalan Remaja, Siswa SMAN 1 Pangkalpinang Diberi Edukasi

Jika orangtua dan guru mampu mengarahkan siswa menonton konten-konten pembelajaran dari maedia sosial ini tentu akan memberi dampak positif bagi pelajar. Tidak menutup kemungkinan pelajar akan mampu menjadi lebih kreatif dengan membuat konten pembelajaran juga. Bukankah ini termasuk dalam tujuan pendidikan?
Kemampuan berpikir kreatif sebagai komponen kreativitas akan menghasilkan pembelajaran efektif atau lebih jauh mengembangkan daya nalar tinggi yang dapat digunakan untuk mengatasi persoalan pembelajaran. Pengembangan potensi kreatif peserta didik akan menghasilkan superior learning.

Peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kreatif akan memiliki motivasi intrinsik yang tinggi dalam belajar dan memiliki daya dorong kuat, percaya diri, dan kemampuan berpikir tinggi. Juga pengembangan kemampuan berpikir divergent sebagai elemen kreatif akan memperbaiki sikap seseorang dalam belajar dan meningkatkan motivasi belajar atau cara yang ampuh mendorong seseorang belajar (Cropley: 1997, Fisher dan Williams: 2004).

Baca Juga  Menjaga Toleransi dalam Keberagaman di Sekolah

Dengan kata lain, kreativitas memberikan kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan mendatang yang tidak menentu. Berpikir kreatif merupakan unsur penting untuk mewujudkan pembelajaran yang berhasil atau pendidikan bermutu dan keberhasilan dalam kehidupan (Fisher dan Williams: 2004).

Jadi jangan buru-buru menjudge negatif pelajar yang hobi main media sosial yaaa. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *