ABK Terjatuh di Perairan Pantai Parai Diduga Anak Buah Ataw ?

BANGKA – Kecelakaan laut di perairan Pantai Parai Kecamatan Matras pada Sabtu (4/12/2021) sekira pukul 02.50 WIB dengan korban 2 orang ABK berkerja sebagai penambang disebut juragannya bernama Ataw.

Diketahui 2 penambang bernama Harwin (25) dan Rozali (53) keduanya warga Sampur Kabupaten Bangka Tengah. Hingga hari ini, Minggu (5/12/2021), Harwin masih hilang dan dalam pencarian tim SAR gabungan.

Adapun kronologis kejadian berdasarkan keterangan dari pelapor pada Sabtu (4/12/2021) pukul 00.00 WIB kapal bertolak dari Pelabuhan Sampur Pangkalpinang menuju Jebus dengan menarik ponton timah pada pkl 02.00 WIB.

Dalam perjalanan kapal menabrak karang di wilayah Perairan Pantai Parai, Sungailiat, Bangka hingga mengakibatkan Harwin terjatuh ke laut.

Baca Juga  Kagumi Perhimpunan Anggrek Indonesia Babel, Sambutan Ketua Melati Penuh Haru

Tim SAR Gabungan saat ini yang terdiri dari personil Basarnas, TNI, Polri, BPBD dan Delawan Laskar Sekaban beserta masyarakat nelayan sekitar lokasi kejadian sedang melaksanakan pencarian.

Kondisi cuaca di lokasi berdasarkan data BMKG saat cuaca berawan dan hujan dengan kecepatan angin : 7 knot tinggi gelombang 0.2 – 2,5 m.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, Fazzli kepada radarbabel.co jaringan suarabangka.com membenarkan adanya 2 pekerja tambang yang tenggelam di laut.

“Masih dicari sampai hari ini, cuma hanya ada kendala cuaca hujan deras, jadi belum bisa bergerak personil disana. Kejadiannya mulai kemarin, pagi dini hari kami mulai bergerak. Satu orang berhasil dievakuasi di perahu dan selamat. Sementara satu lagi Bernama Harwin masih dalam pencarian,” kata Fazzli.

Baca Juga  Gubernur Dorong SDM Babel Unggul dan Berdaya Saing Global

Dikatakan Fazzli, pencarian masih tetap dilakukan hari ini menunggu hujan berhenti. “Posko kami bermarkas di Pantau Batu Berdaun. Pencarian akan kami lakukan di seputaran laut Matras. Mohon doanya semoga korban bisa segera ditemukan,” jelasnya.

Lebih jauh Fazzli menambahkan, jika 2 ABG tersebut benar berkerja sebagai penambang.

“Kedua korban diketahui sedang narik ponton dan menabrak karang, terjatuh dan tidak pakai pelampung,” ungkap Fazzli.

Menurut sumber terpercaya radarbabel.co jaringan suarabangka.com, benar kedua pekerja tambang tersebut anak buah Ataw.

Baca Juga  Ridwan akan Sulap Gedung Badan Penghubung Jadi Tempat Memperkenalkan Seni Budaya Babel

“Benar, mereka berdua anak buah Ataw berkerja sebagai penambang dan tinggal di Sampur,” kata sumber.

Dari catatan wartawan sudah dua kali pekerja Ataw mengalami kecelakaan. Beberapa bulan lalu seorang operator alat berat (PC) tenggelam dan tewas di lokasi tambang illegal belakang bandara Depati Amir. Perkaranya pun hilang ditelan bumi belum ada tindak lanjut/proses hukum dari aparat penegak hukum (APH). Kemudian yang kedua di perairan Pantai Parai Kecamatan Matras yang menyebabkan Harwin belum diketahui apakah selamat atau sudah meninggal.

Hingga berita ini di publis wartawan masih berupaya mengkonfirmasi Ataw terkait adanya kejadian tersebut. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *