SUNGAILIAT – Ketua Karang Taruna Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Gilang mempertanyakan sepekan terakhir diduga adanya pemungutan Kartu Tanda Penduduk (KTP) diduga oleh sekelompok orang.
“Masyarakat Desa Mapur diresahkan oleh sekelompok orang yang melakukan pemungutan KTP terhadap masyarakat Desa Mapur,” katanya dalam pesan tertulis yang diterima Redaksi suarabangka.com, Senin (23/8/2021), malam.
Warga yang mengumpulkan KTP, kata Gilang diiming-imingi bakal mendapatkan kompensasi dari perusahaan yang KIP nya atau tambang lautnya beraktivitas di Wilayah Laut Tuing.
Gilang mengingatkan para pihak terkait keresahan warga bisa berpotensi menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat, karena hal ini tidak bisa dipertanggung jawabkan.
“Ketika dimintai surat tugas atau penjelasan untuk apa KTP tersebut, malah oknum yang melakukan pemungutan KTP tersebut tidak bisa menjelaskan apa-apa,” ujarnya.
Selain itu, Karang Taruna mengkhawatirkan terjadinya penyalahgunaan dari identitas warga yang dikumpulkan.
“Kami juga menghargai dan masih konsisten bersama para nelayan dalam hal penyelamatan lingkungan dan sumber mata pencaharian nelayan yang menggantungkan hidup dari sumber daya laut,” katanya.
Gilang meminta oknum-oknum yang mengatas namakan nelayan dan masyarakat Desa Mapur atau yang mengaku telah mengkondisikan pihak yang menolak KIP di Laut Tuing untuk segera menghentikan hal itu.
“Jangan sampai hal ini melahirkan konflik baru di tengah-tengah masyarakat,” kata Gilang.
Kepada seluruh masyarakat Mapur, kata Gilang, Karang Taruna menghimbau untuk tidak lagi menyerahkan KTP kepada pihak yang tidak jelas dan tanpa tujuan yang jelas.
“Hal ini kita lakukan agar kita menjadi bagian dari orang yang konsisten dalam berjuang dan tidak menjadi pengkhianat gerakan,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan suarabangka.com masih berupaya menelusuri kebenaran informasi tersebut. (wah)