Kisah Okta Widyanti, Anak Buruh Harian Lepas Lulusan Terbaik di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN SAS Babel

IAIN SAS Bangka Belitung melangsungkan wisuda 173 wisudawan untuk gelar Sarjana atau (S1). Diantara wisudawan ada nama Okta Widyanti yang mendapatkan IPK nyaris sempurna, 3. 80 dengan waktu 3 tahun 10 bulan.

Okta adalah sarjana program studi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Dibalik prestasi yang gemilang, Okta ternyata memiliki latar belakang penuh perjuangan. Okta berasal dari keluarga sederhana.

Ayahnya merupakan buruh harian lepas dan ibu belum pernah duduk di bangku kuliah. Dengan latar belakang ayah dan ibu yang serba pas – pasan tak membuat anak pertama pasangan bapak Munzir dan ibu Sukiya warga Muntok Kabupaten Bangka Barat ini minder.

Baca Juga  UPTD BTIKP Babel Hadir Dalam Mutu Dunia Pendidikan dan Teknologi

Selama kuliah Okta di kenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan organisasi baik Internal maupun Eksternal kampus. Wanita kelahiran 9 Oktober 1999 ini pernah menjabat Menteri Keuangan DEMA IAIN SAS Babel periode 2019 – 2020, dia juga di percaya sebagai Ketua Korp HMI- Wati) Cabang Babel Raya periode 2021 – 2022.

“Organisasilah yang membentuk karakter saya dan memberikan banyak pembelajaran yang berdampak baik terhadap saya secara pribadi maupun orang lain,” terang Okta saat dibincanggi suarabangka.com, Rabu (1/12/2021).

Okta mengakui terkadang sulit untuk membagi waktu diantara menjadi seorang akademisi dan organisatoris. Kuliah menjadi prioritas untuk diselesaikan, menekuni semua pengetahuan untuk diaplikasi ilmunya dalam wujud praktik yang memberikan dampak positif buat diri sendiri dan masyarakat. Dia juga menyadari organisasi yang banyak memberikan pelajaran dan pengalaman nyata. Rasa takut dan gelisah untuk memberikan terbaik menjadi langkah awal dalam menjalani proses kedepan.

Baca Juga  Pemprov Babel dan PT SEI Jalin Kesepakatan Awal Pemanfaatan Tenaga Surya

“Kita sebagai mahasiswa tidak cukup hanya duduk, mendengarkan dan bercanda tawa dengan teman kelas, tetapi didikan dan sebuah proses yang dilalui di organisasi sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pengalaman. Jangan katakan organisasi sebagai penghambat kita untuk bisa lulus cepat di kampus, karena proses di organisasi sebagai pengantar saya menjadi lulusan terbaik di fakultas,” ungkap Okta.

Okta rencananya akan melanjutkan studi S2. Untuk itu dia berencana mempersiapkan diri untuk mencari program beasiswa agar tidak membebankan kedua orang tuanya lagi. Meski begitu dia juga akan tetap aktif di organisasi yang dia pimpin. Dia juga berpesan kepada adik-adik mahasiswa untuk tetap berproses di organisasi.

Baca Juga  Pj Gubernur Suganda - Walikota Molen - Bupati OI Panca Hadiri Pelantikan Pengurus DPC PMOI

“Dengan niat dan tekad yang kuat, Insya Allah saya akan melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi. Usaha untuk menitih karier dalam mewujudkan impian saya untuk menjadi seorang Menteri Keuangan RI. Untuk meraih itu beasiswa sangat saya butuhkan karena saya tidak mau lagi membebankan kedua orang tua yang memiliki penghasilan pas – pada,”tutur Okta. (GV).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *