Rapat Dengan Dinkes, Komisi III DPRD Belitung: Berarti Harus Ada Korban Baru di Fogging

TANJUNGPANDAN – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Belitung, Vina Cristyn Ferani kecewa dengan kinerja salah satu staf Dinas Kesehatan (Dinkes) Belitung.

Hal tersebut disampaikannya pada rapat dengar pendapat bersama Dinkes Belitung membahas pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruang Bamus, Rabu 14 September 2022.

Ia menceritakan kejadian awal bermula pada saat ia meminta dengan salah satu staf Dinkes di bidang penanganan penyakit DBD agar minta di fogging.

Namun sangat disayangkan permintaan masyarakat melaluinya sebagai wakil masyarakat ditolak mentah- mentah dengan alasan tidak ada kasus yang terkena DBD di wilayah itu.

Baca Juga  Terkendala Listrik, PLN Diminta Pasang Jaringan ke Pelabuhan Tanjung Nyato

“Berarti harus ada korban dulu dong baru di Fogging, berarti masyarakat ini harus sakit dulu baru Dinkes mau bergerak,” Kata Vina di depan Kepala Dinkes Belitung dan tamu undangan yang hadir.

Ia menilai alasan penolakan dari Dinkes terhadap permintaan masyarakat untuk dilakukan fogging sungguh sangat tidak tepat.
Dalam rapat tadi disebutkan ada 400 jatah untuk kegiatan fogging tahun 2022, itupun masih ada sisa 236 kegiatan.

Menurut Vina, bila logikanya harus ada korban dulu baru lakukan foging, untuk apa dianggarkan Rp 5 Milyar lebih di Dinas Kesehatan tahun 2022.

” Kami bermitra dengan Dinkes, masih ada sisa 236 jatah untuk fogging pun, saya hanya minta satu, saya hanya minta satu?. Mungkin kasus ini akan menjadi catatan kami dalam rapat anggaran tahun depan. Kegiatan- kegiatan yang tidak efektif, yang tidak berguna tidak perlu kita anggarkan,” jelas Vina.

Baca Juga  G20 Peluang Terbaik Dorong Potensi Belitong di Mata Dunia

Sementara itu Kepala Dinkes Kabupaten Belitung, Dian Farida mengatakan, persoalan ini hanya miss komunikasi di intern Dinkes Kabupaten Belitung.

“Yang dipersoalkan itu adalah miss komunikasi internal, secara kedinasan kami sudah menerima, permintaan fogging itu sudah kami disposisikan. Tapi memang akhir-akhir ini P2P tugasnya numpuk, tidak bisa istirahat. Bahkan malam ada kegiatan vaksinasi,” kata Dian

“Soal sisa 236 kegiatan fogging sampai Desember 2022, tidak bisa dihabiskan sekaligus karena kita mengantisipasi tiba-tiba ada lonjakan kasus,”.

Baca Juga  Villa di Belitung Dijadikan Pusat Karantina Pasien COVID-19

“Namun dari pembicaraan tadi akan kita tindak lanjuti, sisa kegiatan itu kita optimalkan, tapi harus ada cadangan mengantisipasi lonjakan kasus yang tiba-tiba terjadi,” tambahnya.

Hadir dalam RDP tersebut anggota Komisi III DPRD Kabupaten Belitung yakni Vina Cristyn Ferani, Amirudin Supran dan Suherman.

Kadinkes Kabupaten Belitung, Dian Farida, Plt Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Sri Agustini, Pengelola Program Demam Berdarah Dengue (DBD), Made dan Kasubag Umum, Aminah. (hn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

37 komentar