Sukses Restrukturisasi BUMN, LPES: Kalau Ada yang Bilang Erick Thohir Gak Bisa Kerja, Ngopinya Kurang Kental

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kerap mengeluarkan kebijakan dan terobosan yang dinilai membawa tren positif bagi perusahaan BUMN.

Erick terus menjalankan transformasi di tubuh BUMN dengan tujuan agar perusahaan-perusahaan BUMN makin profesional, transparan, dan akuntabel.

Sekjen Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Santri (LPES) Ubaidillah Amin mengatakan kinerja Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir terbukti membawa perubahan besar yang belum pernah dilakukan para menteri sebelumnya, salah satunya dengan melakukan penggabungan perusahaan plat merah agar berjalan efektif dan efisien.

“Salah satu contoh sudah terealisasinya proses marger beberapa BUMN besar yang memang menjadi mimpi pemerintah sejak lama sebelum pemerintahan Presiden Jokowi,” ujar Ubaidillah kepada wartawan, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga  Prabowo: Indonesia Harus Jadi Teladan

Selain itu, Ubaidillah menyampaikan hanya Erick Thohir secara tegas membubarkan perusahaan BUMN yang dianggap sudah tidak sehat dan tidak segan menyetop Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi BUMN yang tidak produktif.

“Pelaksanaan restrukturisasi BUMN dhuafa (tidak sehat) berani dilakukan hanya di era menteri BUMN Erick Thohir, yang mana dahulu-dahulunya hanya dibiarkan dan disuntik PMN,” ungkapnya.

Erick Thohir memastikan PMN BUMN tepat sasaran, bahkan, alokasinya pun dipastikan efektif. Dengan begitu pemerintah tidak akan menyuntik PMN secara asal-asalan dan mempertimbangkan dampak operasional BUMN terhadap masyarakat.

Namun, kebijakan Erick tersebut membuat sejumlah pihak yang tidak senang sebab Ubaidillah menilai pihak yang tak senang dengan gaya kepemimpinan Erick Thohir adalah mereka selama ini penikmat uang rakyat dari keberadaan BUMN yang sudah cacat.

Baca Juga  LBH DPP Baranusa Gugat Peraturan BP2MI No 214 tahun 2021 Karena Membebankan Hutang Kepada PMI

“Jadi kalau ada yang bilang menteri BUMN Erick Thohir gak becus dan gak bisa kerja, saya rasa yang ngomong tersebut ngopinya kurang kental atau bagian dari penikmat CSR BUMN dhuafa,” katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Kaliwining, Jember itu menyebut, apa yang dilakukan Erick Thohir selama ini sudah sesuai dengan tagline yang digaungkan, yaitu BUMN AKHLAK.

“Dan saya rasa keberanian beliau merubah pola kerja kementerian BUMN sejalan dengan visi misi Presiden Jokowi. Revolusi Mental” beber Ubaidillah.

Sebagaimana diketahui Erick Thohir melakukan marger sejumlah BUMN sehingga kini semakin ramping. Hal ini imbas dari restrukturisasi yang dilakukan Kementerian BUMN dengan memangkas sejumlah perusahaan milik negara.

Baca Juga  Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku Resmi Ditutup

Berkat aksi tersebut, jumlah BUMN berkurang, dari 118 perusahaan pada 2016 menjadi 41 perusahaan pada Maret 2022. Erick mengungkapkan, aksi restrukturisasi tak berhenti sampai di sini.

“Kami akan terus mendorong konsolidasi BUMN dari 41 perusahaan ke 30. Ini perlu waktu, karena itu, di masa kepemimpinan saya akan fokus dari 41 menjadi 37 BUMN,” ujarnya.

Restrukturisasi ini dilakukan untuk memfokuskan BUMN pada usaha-usaha yang strategis, serta mendatangkan pertumbuhan laba dan memberikan deviden bagi negara. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *