BANGKA – Pasca pencabutan Izin Berusaha dan Izin Lingkungan PT Pulomas Sentosa oleh Gubernur dan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu bulan Agustus lalu, PT Pulomas Sentosa kini menghentikan seluruh kegiatan pengerukan dan pendalaman alur muara Air Kantung, atau alur muara Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat.
Akibat berhentinya kegiatan PT Pulomas Sentosa, kondisi muara Air Kantung, Sungailiat, Kabupaten Bangka, kini sudah buntu di luar maupun di dalam.
Demikian diungkapkan Ketua Forum Masyarakat Nelayan Pesisir dan Sekitar, melalui Ketua 1 Heri Albanjari di Sungailiat, Kamis (14/10) malam.
“Kondisi muara sudah buntu luar dalam. Dengan kondisi muara yang buntu begini, siapa mau tanggung jawab?,” ungkapnya.
Heri menuturkan, mayoritas nelayan mengharapkan PT Pulomas Sentosa melanjutkan pekerjaannya melakukan pengerukan dan pendalaman alur muara Air Kantung.
“Kalau kondisi muara semakin parah, nelayan akan mendatangi Bupati untuk solusi,” ujarnya.
Senada dengan Heri, perwakilan nelayan lainnya, Parman mengatakan, akibat dicabutnya perizinan PT Pulomas Sentosa, kegiatan pengerukan Alur Muara Air Kantung seketika terhenti.
Dikatakannya, semakin hari nelayan semakin merasakan susahnya keluar atau masuk ke dermaga, karena terjadinya pendangkalan di alur muara.
Karena itulah, kata Parman, nelayan sangat memohon PT Pulomas Sentosa melakukan kegiatannya melakukan pengerukan di alur muara.
“Ini baru satu minggu PT Pulomas gak ada kegiatan di muara. Kami nelayan sudah kandas di luar maupun di dalam alur muara. Apalagi kalau sampai 2 atau 3 bulan? Sudah pasti Muara akan buntu total,” kata dia.
Sekelompok orang yang mengatasnamakan nelayan mendukung sanksi yang diberikan Provinsi ke pihak PT Pulomas Sentosa. Menurut Parman, itu sekelompok nelayan yang kurang berpikir akan imbas dari perbuatan mereka.
“Karena kita tahu mereka digiring, dengan adanya kepentingan lain dibalik itu. Bila Pulomas tidak melakukan kegiatan, otomatis muara akan buntu total. Apakah mereka memikirkan dampak terburuknya? Yang jadi korban adalah nelayan, dan semua orang yang menggunakan alur muara itu untuk keluar atau masuk ke dermaga,” bebernya.
Masih kata Parman, kondisi alur muara saat ini sangat memprihatinkan. Bila dalam seminggu ke depan PT Pulomas Sentosa tidak menurunkan alat berat untuk membuka alur muara, sejumlah nelayan akan menghadap Bupati Bangka.
“Kami akan menghadap Bapak Bupati Bangka untuk mengadu dan memohon, agar ada kegiatan pengerukan dan pendalaman alur muara Air Kantung,” demikian Parman. (romlan)